I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Budidaya tanaman
merupakan suatu kegiatan pertanian yang dilakukan untuk memperoleh hasil
pertanian yang maksimal. Namun dalam melakukan pembudidayaan kita tidak pernah
luput dari yang namanya penyakit. Penyakit yaitu suatu keadaan yang mana
bagian-bagian tertentu dalam tumbuhan secara fisiologis tidak dapat melakukan
aktifitas dengan baik.
Jamur adalah
suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, karena
mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, tetapi
tidak mempunyai klorofil.
Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak
mempunyai sistem pembulu seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti benang,
bersel banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena
tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri,
maka jamur memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dari makhluk hidup yang telah
mati maupun yang masih hidup. Jamur yang
hidup pada tanaman yang masih hidup disebut parasit, karena menyebabkan penyakit
pada tanaman/pathogen (Pracaya, 2007).
Jamur yang menjadi patogen pada tanaman, mengganggu
proses-proses fisiologis pada tanaman yang menjadi inangnya. Gangguan yang terus menerus merugikan
aktifitas tanaman disebut penyakit tanaman.
Jamur merugikan tanaman dalam hal pengangkutan zat cair dan garam
mineral, mengganggu proses fotosintesis, serta mengganggu pengangkutan
hasil-hasil proses fotosintesis. Jamur
juga dapat merusak akar, batang, daun, buah, dan bunga serta hasil tanaman di
tempat penyimpanan (Pracaya, 2007).
1.2 Tujuan dan kegunaan
Tujuan dari Praktikum
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Modul III tentang Pengenalan Penyakit Tanaman yang disebabkan oleh Jamur adalah untuk mengetahui
dan mengidentifikasi gejala-gejala penyakit, siklus hidup, dan pengendalian
pada tumbuhan yang disebabkan oleh jamur.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat
mengetahui dan mengidentifikasi klasifikasi, morfologi, dan pengendalian pada tumbuhan yang disebabkan oleh jamur.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Colletotrichum
capsici
2.1.1
Klasifikasi
Klasifikasi Colletotrichum capsici
yang menyerang tanaman Cabai (Capsicum
annum) yaitu Kingdom Fungi, Divisio Ascomycota, Kelas Sodariomycetes, Ordo
Phyllachorales, Famili Phyllachoraceae, Genus Colletotrichum, Spesies Colletotrichum
capsici (Irzayanti, 2009).
2.1.2 Ciri mofologi
Jamur Colletotrichum
capsici ini
mempunyai ciri morfologi yang struktur tubuhnya sangat kecil dan hidupnya
sebagai parasit
obligat merupakan sifat
jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya saja, serta mempunyai habitat yang
sangat luas penyebarannya sampai keseluruh bagian tumbuhan (Roma, 2009).
2.1.3 Gejala serangan
Jamur Colletotrichum capsici mula-mula
membentuk bercak cokelat kehitaman, yang lalu meluas menjadi busuk lunak. Pada
tengah bercak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang terdiri dari kelompok
seta dan konidium jamur. Serangan yang berat dapat menyebabkan seluruh buah
mongering dan mengerut (keriput). Buah yang seharusnya berwarna merah menjadi
berwarna seperti jerami. Gejala seranganya awal berupa bercak coklat kehitaman
pada permukaan buah, kemudian menjadi busuk lunak (Irzayanti, 2008).
2.2 Phytophthora palmivora
2.2.1 Klasifikasi
Phytophthora palmivora yang menyerang tanaman kakao (Theobroma cacao) mempunyai
klasifikasi yaitu Kingdom Stramenophiles, Kelas Oomycetes, Ordo Peronosporales,
Famili Pythiaceae, Genus Phytophthora, Spesies Phytophthora palmivora (Pracaya,
2007).
2.2.2 Morfologi
Phytophthora palmivora yang menyerang Buah Kakao (Theobroma cacao) ini mempunyai ukuran
tubuh yang sangat kecil dan berwarna kelabu kehitaman pada buah kakao (Theobroma cacao) yang terserang penyakit
jamur tersebut, serta memiliki kisaran inang yang luas dapat menyerang 138
spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam bermacam-macam family, Phytophthora palmivora merupakan
marga yang memiliki sporangium yang jelas berbentuk seperti buah jeruk nipis
dengan tonjolan di ujungnya. Sporangium
ini tidak tahan kering, jika ada air maka sporangium ini akan melepaskan zoospora-nya. Zoospora berenang-renang kemudian membentuk
kista pada permukaan tanaman dan akhirnya berkecambah dengan menghasilkan hifa
yang pipih yang masuk ke dalam jaringan inang. Pada perkecambahan secara tidak
langsung diferensiasi zoospora terjadi di dalam sporangium (Anaf, 2009).
2.2.3 Gejala serangan
Buah Kakao (Theobroma cacao) yang terserang tampak
berbercak coklat kehitaman, dari ujung atau pangkal buah. Infeksi (Phytophthora palmivora) pada buah
menunjukkan gejala bercak berwarna kelabu kehitaman. Biasanya bercak tersebut
terdapat pada ujung buah. Bercak mengandung air yang kemudian berkembang
sehingga menunjukkan warna hitam. Bagian buah menjadi busuk dan biji pun turut
membusuk. Kerusakan oleh Phytophthora
palmivora dapat bervariasi mulai ringan, sedang sampai buah tidak dapat
dipanen. Kerusakan berat bila cendawan ini masuk kedalam buah dan menyebabkan
pembusukan pada biji. Bila menyerang buah pentil, menyebabkan buah
termumifikasi sedangkan serangan pada buah muda menyebabkan pertumbuhan biji
terganggu yaitu menjadi lunak dan berwarna coklat kehijau-hijauan dan akibatnya
mempengaruhi penurunan kualitas biji. Serangan pada buah yang hampir masak
tidak begitu berpengaruh pada pertumbuhan biji namun terjadi biji lembek dan
akhirnya penurunan aroma biji yang kurang baik (Lina, 2007).
2.3 Fusarium oxyporum
2.3.1 Klasifikasi
Fusarium oxyporum yang menyerang tanaman termasuk Kingdom Fungi, Divisi
Amastigomycota, Sub Divisi Deuteromycota, Kelas Deuteromycetes, Ordo
Moniliales, Famili Tuberculariaceae dan Genus Fusarium, Spesies Fusarium oxysporum f. sp.
Lycopersici Snyd. Et Hans (Roma, 2009).
2.3.2 Morfologi
Fusarium oxysporum , jamur ini
mempunyai ukuran tubuh yang sangat kecil dan hidupnya bersifat parasitoit pada
organism lain serta didukung oleh suhu tanah yang hangat dan kelembaban tanah
yang rendah sekali Populasi akan meningkat jika di tempat yang sama ditanam
tanaman yang merupakan inangnya serta jamur ini menginfeksi tanaman melalui jaringan
meristem pada ujung akar (Pracaya,
2007).
2.3.3 Gejala serangan
Gejala serangan Fusarium
oxyporum yang mana awalnya tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat,
tangkai daun merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu total dapat terjadi antara
2-3 minggu setelah terinfeksi. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut
tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat
bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke
lahan lain melalui mesin-mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang,
maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan
penyakit ini (Irzayanti, 2008)
2.4 Alternaria porri
2.4.1 Klasifikasi
Klasifikasi tanaman
bawang merah (Allium ascolonicum) yang terserang jamur Alternaria porri, klasifikasinya adalah
sebagai berikut Kingdom Fungi, Divisi Eumycota, Ordo Hypales, Family Dematiaceae,
Genus Alternaria,
Spesies Alternaria porri (Hanudin,
2006).
2.4.2 Morfologi
Morfologi
jamur Alternaria porri berbentuk
konidium berwarna coklat dan seperti gada terbalik dengan ukuran 145-370 mm dan
mempunyai sekat yang membujur dan melintang (Hanudin, 2006).
2.4.3 Gejala serangan
Gejala serangan
dari cendawan Alternaria porri yakni pada daun terdapat bercak melekuk, berwarna
putih atau kelabu. Ukuran bercak
bervariasi tergantung pada tingkat serangan.
Pada serangan lanjut, bercak-bercak tampak menyerupai cincin dengan
warna agak keunguan dengan tepi agak kemerahan atau keunguan yang dikelilingi
oleh zone berwarna kuning yang dapat meluas kebagian atas atau bawah bercak,
dan ujung daun mengering. Permukaan bercak
bisa juga berwarna coklat atau hitam terutama pada keadaan cuaca yang lembab
(Pracaya, 2007).
2.5 Oncobasidium theobromae
2.5.1 Klasifikasi
Klasifikasi
tanaman cacao yang terserang mati pucuk Oncobasidium theobromae antara lain Kingdom Fungi, Phylum Basidomycota, Kelas Basidiomycetes, Subkelas Agaricomycetes, Ordo Ceratobabasidiales, Famili Ceratobasidiaceae,
Genus Oncobasidium, Spesies Oncobasidium theobromae (Cikser, 2008).
2.5.2 Morfologi
Oncobasidium theobremae Jamur ini
mempunyai ciri morfologi yang tidak sempurna, memiliki tubuh yang sangat kecil
dan hidupnya atau habitatnya menyebar secara luas keseluruh bagian tumbuhan dan
bersifat parasitoit pada mikroorganisme lain atau hidupnya bergantung pada
mikroorganisme lain (Hidayat, 2008).
2.5.3 Gejala
serangan
Gejala serangan yang
ditimbulkan cendawan Oncobasidium
theobromae yaitu bagian yang diserang adalah daun, ranting/cabang. Gejala bintik-bintik kecil hijau pada daun terinfeksi
dan terbentuk tiga bintik kekakaoan, kulit ranting/cabang kasar, pucuk mati
(dieback) (Zakifahmi, 2009).
2.6 Pengendalian Jamur Secara Umum
Pengendalian jamur atau cndawan secara umum yaitu dengan
beberapa cara, dengan cara biologis dengan memanfaatkan jamur Trichoderma
dan melakukan pengendalian secara fisik yaitu dengan cara kultur teknis, cara
fisik dan mekanis, cara biologis memanfaatkan musuh alami patogen antagonis,
seperti Trichoderma sp. Dapat
juga memanfaatkan aneka tanaman biopestisida selektif yaitu melakukan pengendalian secara fisik dan
cara biologis dengan memanfaatkan jamur Trichoderma sebagai
jamur/cendawan antagonis, dapat dilakukan dengan cara membongkar tanaman
(termasuk akarnya) yang terserang berat, kemudian membakarnya,
memotong/membuang bagian tanaman yang sakit, termasuk 1 cm-3 cm bagian kulit
sekitarnya yang sehat, kemudian diolesi fungisida. dan mengunakan agens
antagonis cendawan Trichoderma spp., Gliocladium spp. yang
dicampur dengan pupuk kandang/kompos serta hanya menanam tanaman yang sehat serta mengendalikan
patogen dengan nematisida, memelihara
tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka-luka pada akar tanaman (Semangun, 2005)
III.
METODE PRAKTEK
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Dasar-Dasar
Perlindungan Tanaman Modul III tentang Pengenalan Penyakit Tanaman Disebabkan Oleh Jamur
dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian,
Universitas Tadulako, Palu dan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 8 Desember 2011 pukul
14.00-16.30
WITA
3.2 Alat dan
Bahan
Alat yang digunakan dalam Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman
Modul III
tentang Pengenalan Penyakit Tanaman yang
disebabkan oleh Jamur yaitu alat tulis menulis.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu cabai (Capsicum annum) yang terserang (Colletotrichum capsici), tanaman kakao (Theobroma cacao) yang terserang (Phytophthora palmivora), tanaman tomat
(Lycopersicum esculentum) yang terserang (Fusarium
oxyporum), dan tanaman pisang (Musa
sp.) yang terserang (Fusarium oxyporum), tanaman bawang merah (Allium ascolonicum) yang
terserang (Alternaria
porri) ,tanaman kakao (Theobroma cacao) yang terserang (Oncobasidium theobromae).
3.1 Cara Kerja
Menyiapkan terlebih dahulu spesimen yang ada, mengambil
dan mendioknosa spesimen tanaman dan menjelaskan gejala-gejala penyakit pada
spesimen tersebut satu per satu , setelah itu menggambarkan spesimen tanaman
pada buku gambar, dan menuliskan gejala yang diperoleh dari spesimen yang
diamati.
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan
pada Pengenalan Penyakit Tumbuhan yang di sebabkan oleh Jamur, maka dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :
Keterangan :
1. Bercak
berwarna hitam
2. Lubang
pada buah
3. Mengkerut
dan kempes
|
Gambar 49. Buah Cabai (Capsicum annum)
yang diduga terserang penyakit busuk buah cabai yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum
capsici
Keterangan :
1. Kulit buah berwarna coklat kehitaman
2. Buah mengkerut
3. Lunak
|
Gambar 50. Tanaman Kakao (Theobroma
cacao) yang terserang penyakit busuk buah yang terserang jamur Phytophthora palmivora
Keterangan :
1. Daun
mengering dan mengkerut
2.
Batang terlihat kekuningan dan
bagian dalam terdapat benang-benang halus berwarna merah
|
Gambar 51. Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum) yang diduga terserang
penyatakit layu yang disebabkan oleh
jamur Fusarium oxysporum
Keterangan :
1. Terdapat bercak hitam didalam batang
2. Pinggir-pinggir batang terdapat serat berwarna
merah
|
Gambar 52. Tanaman Pisang (Musa sp.) yang diduga terserang penyakit
layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum
Keterangan :
1. Daun
bawang layu
2.
Terdapat bercak-bercak ungu pada
daun
|
Gambar 53. Tanaman bawang merah (Allium
ascolonicum) yang diduga
terserang penyakit layu yang disebabkan
oleh jamur Alternaria porri
Keterangan :
1. Daun tampak layu dan kering
2. Bagian dalam batang terdapat serat-serat
berwarna merah
|
Gambar 54. Tanaman Kakao (Theobroma cacao) yang terserang penyakit mati pucuk
yang terserang jamur
Oncombasidium theobromae
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
dilaboratorium gejala morfologi Cabai (Capsicum annum) yang terserang jamur Colletotrichum capsici tampak
terlihat bercak-bercak berwarnah hitam, pada cabai terlihat lubang. Cabai (Capsicum annum) terlihat
mengkerut dan kempes, serta tangkai cabai (Capsicum annum) mudah terlepas (Gambar 49).
Jamur Colletotrichum capsici ini mempunyai ciri morfologi yang
struktur tubuhnya sangat kecil dan hidupnya sebagai parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup
pada inangnya saja, serta mempunyai habitat yang sangat luas penyebarannya
sampai keseluruh bagian tumbuhan (Roma, 2009).
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan dilaboratorium Gejala serangan jamur Colletotrichum capsici Menyebabkan buah Cabai (Capsicum annum) membusuk kemudian terdapat
lubang-lubang pada buah cabai (Capsicum annum) dan buah kering dan mengempes.
Gejala yang serangan yang disebabkan oleh jamur
Colleotothrichum
capsici pada tanaman cabai (Capsicum annum), yaitu buah yang seperti kelihatan mengering pada
biji dan kulit luar pada buah cabai. Karena hanya pada bagian buah yang
terserang yaitu mengalami bercaka dan keriting (Pracaya, 2007).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
dilaboratorium Pengamatan gejala morfologi pada
Kakao (Theobroma cacao) yang
terserang jamur Phytophthora palmivora terlihat
dimana Kakao (Theobroma cacao) permukaan kulit berwarna hitam dengan sedikit
bercak-bercak berwarna kuning, buah yang terserang sangat lembek, serta ukuran
buah tidak normal (Gambar 50).
Phytophthora palmivora yang menyerang buah kakao (Theobroma
cacao) ini mempunyai ukuran tubuh yang sangat kecil dan berwarna kelabu
kehitaman pada buah kakao (Theobroma
cacao) yang terserang penyakit jamur tersebut, serta memiliki kisaran inang
yang luas dapat menyerang 138 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam
bermacam-macam family, Phytophthora palmivora merupakan marga yang memiliki sporangium yang
jelas berbentuk seperti buah jeruk nipis dengan tonjolan di ujungnya. Sporangium ini tidak tahan kering, jika ada
air maka sporangium ini akan melepaskan zoospora-nya. Zoospora berenang-renang kemudian membentuk
kista pada permukaan tanaman dan akhirnya berkecambah dengan menghasilkan hifa
yang pipih yang masuk ke dalam jaringan inang. Pada perkecambahan secara tidak
langsung diferensiasi zoospora terjadi di dalam sporangium (Anaf, 2009).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium gejala serangan jamur Phytophthora palmivora yaitu menyebabkan buah kakao
(Theobroma cacao) menjadi
busuk bagian kulit buah tampak kehiam-hitamandan buah menjadi lunak.
Gejala serangan
yang timbul akibat adanya serangan Phytophthora palmivora
yakni Jamur phytophthora palmvora menginveksi
pada tanaman kakao melalui yang terserang, batang yang sakit, buah yang sakit
dan bagian inang lainnya, selain itu tanaman juga bisa terserang karena alat
pertanian yang terkontaminasi denagn jamur dan warna warna buah berubah,
umumnya mulai dari ujung buah atau dekat tungkai yang dengan cepat meluas ke
seluruh bagian buah dan akhirnya buah menjadi berwarna hitam. Pada permukaan buah yang sakit, selain
menjadi hitam juga timbul lapisan berwarna putih bertepung yang terdiri dari
jamur-jamur sekunder yang membentuk spora.
Biji dalam buah akan rusak selang 15 hari setelah buah terinfeksi. Selain itu, infeksi juga dapat terjadi pada
daun, tunas dan batang serta akar dan buah (Tugioyono, 2000).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
dilaboratorium gejala morfologi Tomat (Lycopersicum
esculentum) yang terserang Fusarium oxysporum lycopersici terlihat gejala serangannya
yaitu daun Tomat (Lycopersicum esculentum)
terlihat kering yang mana semua daunnya mengkerut, warna batang terlihat
berwarna hijau kekuning-kuningan. Pada batang yang diris secara horizontal
terlihat lubang-lubang (Gambar 51).
Fusarium oxysporum lycopersici , jamur ini mempunyai
ukuran tubuh yang sangat kecil dan hidupnya bersifat parasitoit pada organism
lain serta didukung oleh suhu tanah yang hangat dan kelembaban tanah yang
rendah sekali Populasi akan meningkat jika di tempat yang sama ditanam tanaman
yang merupakan inangnya serta jamur ini menginfeksi tanaman melalui jaringan
meristem pada ujung akar (Pracaya,
2007).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium
gejala serangan Jamur Fusarium oxysporum Lycopersici yaitu menyebabkan daun tomat layu dan kering dan
pada batang terlihat kekuning-kuninagan,ketika batang diiris bagian dalam
terdapat benang-benang halus berwarna merah.
Gejala serangan Fusarium
oxyporum Lycopersici pada tomat (Lycopersicum esculentum) yang mana awalnya tulang-tulang daun
sebelah atas menjadipucat, tangkaidaun merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu
total dapat terjadi antara 2-3 minggu setelah terinfeksi. Tandanya dapat
dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat.
Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah
dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin-mesin pertanian, seresah daun yang
telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk
perkembangan penyakit ini (Irzayanti, 2009).
Dari hasil pengamatan
di laboratorium, gejala morfologi pada batang Pisang (Musa sp.) yang diduga terserang penyakit layu
Fusarium yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxyporum cubense tampak pada batang pisang
terlihat bahwa batang menjadi kemerah-merahan (Gambar 52).
Ciri-ciri dari morfologi dari Fusarium Oxysporum cubense
yaitu memiliki struktur
yang terdiri
dari mikronidia dan makronidia. Makronidia adalah fungi dengan tiga sampai lima
sel biasanya ditemukan pada permukaan. Klamidospora adalah spora dengan sel selain diatas, dan pada waktu dorman
dapat menginfeksi tanaman, sporanya dapat tumbuh di air.
Miselium terutama terdapat di dalam sel khususnya di dalam pembuluh, juga
membentuk miselium yang terdapat di antara sel-sel, yaitu di dalam kulit dan di
jaringan parenkim di dekat terjadinya infeksi. Fusarium oxysporum cubense adalah fungi aseksual yang menghasilkan tiga spora
yaitu mikronidia, makronidia, dan klamidospora. Mikronidia adalah spora dengan satu atau dua sel yang dihasilkan Fusarium
pada semua kondisi dan dapat menginfeksi tanaman. Permukaan koloninya berwarna
ungu, tepinya bergerigi, permukaannya kasar berserabut dan bergelombang. Di alam,
jamur ini membentuk konidium. Konidiofor
bercabang-cabang dan makro konidium berbentuk sabit, bertangkai kecil, sering
kali berpasangan (Pracaya, 2007).
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium gejala serangan jamur Fusarium
oxysporum cubense batang pisang (Musa
sp.) yang terserang oleh jamur Fusarium oxyporum cubense, yaitu terdapat gejala-gejala yang tampak pada batang pisang yaitu
berwarna kehitam-hitaman dan bagian tengah batang.
Gejala serangan pada
pengamatan batang pisang (Musa sp.)yang
terserang oleh Fusarium oxysporum cubense akan terlihat
gejala serangan pada pinggiran pada batang pisang yang mengakibatkan batang
pisang akan terlihat kehitaman-hitaman dan terbentuk benang-benang pada bagian
dalam batang pisang (Musa
sp.) (Hidayat, 2008).
Pada
batang pisang dan kemudian dan
disebarkan pada batang pisang dan akan mengakibatkan batang pisang tersebut
akan terjadi pembusukan pada batang pisang dan kemudian tersebut akan terjadi
pembusukan pada buah pisang (Hidayat, 2008).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilabotaorium gejala morfologi pada tanaman Bawang merah (Allium ascolonicum) yang diduga terserang jamur Alternaria porii, tampak bercak-bercak ungu serta kuning dan
daunnya layu (Gambar 53).
Morfologi jamur Alternaria
porri berbentuk konidium berwarna coklat dan seperti gada terbalik dengan
ukuran 145-370 mm dan mempunyai sekat yang membujur dan melintang (Pracaya,2007).
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium gejala serangan jamur Alternaria porri yaitu menyebabkan daun bawang
layu dan tampakbercak-bercak ungu pada daun,kemudian dari akar samapi batang
daun membusuk.
Gejala serangan
yang ditimbulkan dari jamur Alternaria
porri ini yaitu terjadinya bercak kecil berwarna
putih sampai kelabu dan melekuk. Jika membesar bercak tampak bercincin dan
warna agak keunguan. Tepinya agak keunguan dan dikelilingi oleh zone berwarna
kuning, yang meluas agak jauh ke atas dan ke bawah becak. Ujung daun yang sakit
mengering. Bercak banyak terdapat pada daun tua (Lanya, 2001).
Dari hasil pengamatan gejala jamur pada Tanaman Kakao (Theobromae cacao) yang
diduga Terserang Oncobasidium theobromae,
gejala morfologi nya yaitu ranting kakao (Theobromae
cacao) tampak kering yang menunjukkan gejala daun terlihat layu (Gambar 54).
Oncobasidium theobremae mempunyai ciri
morfologi yang tidak sempurna, memiliki tubuh yang sangat kecil dan hidupnya
atau habitatnya menyebar secara luas keseluruh bagian tumbuhan dan bersifat
parasitoit pada mikroorganisme lain atau hidupnya bergantung pada
mikroorganisme lain (Hidayat, 2008).
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium gejala serangan jamur Oncobasidium theobremae yaitu menyebabkan
pada bagian pucuk daun tampak kering dan layu, pada bagian
morfologi batang kakao (Theobroma cacao) menjadi kering, pada permukaan
buah kakao terdapat hifa terlihat seperti tepung dan pada kulit buah yang
terserang tampak lembek jika ditekan oleh tangan.
Gejala serangan yang
ditimbulkan dari penyakit jamur Oncobasidium theobremae adalah menyebabkan bagian ujung batang menjadi kering sehingga tanaman
tidak dapat tumbuh lagi dan biasanya dapat mengakibatkan tanaman atau tumbuhan
menjadi mati serta pada batang berwarna orange kecoklatan dan menjadi layu pada
ujung batangnya (Hidayat, 2008).
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada umumnya jamur berbentuk
seperti benang bersel banyak dan seluruh bagian dari jamur memiliki potensi
untuk tumbuh dan penyebab kerusakan yang terjadi pada tanaman salah satunya disebabkan
oleh jamur sehingga tanaman tersebut
tidak dapat tumbuh dan berkembangbiak seperti biasanya atau mengalami gangguan.
2. Gejala-gejala penyakit yang
disebabkan oleh jamur adalah gejala nekrosa, gejala yang berupa perubahan
bentuk tanaman inang, dan gejala lain seperti layu, karat, serta embun tepung.
3. Pengendalian penyakit yang disebabkan oleh jamur dapat dilakukan dengan cara rotasi tanam, menberantas gulma, dan sanitasi lingkungan, dengan
menanam varietas tahan, menanam benih sehat, pengendalian serangga vector,
mengatur waktu tanam dan sanitasi tanaman.
5.2 Saran
Diharapkan kepada
seluruh praktikan agar lebih baik dalam mempersiapkan alat dan bahan serta
perlengkapan dalam pelaksanaan praktikum demi kelancaran dan keefektifan
terhadap waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Anaf,
2009. Busuk Buah Kakao (Phytophthora
palmivora). http://anafzhu.blogspot.com/.Diakses
pada Tanggal 11 Desember 2011.
Cikser,
2008. Penyakit
Layu pada Tomat. http://andhy-jamur.blogspot.com/. Diakses pada Tanggal 11 Desember 2011.
Hidayat, 2008. Pencarian Gambar. (http=//Labmed.vcst/Education/fung morph/Fungal
site/Thumbnails,Jgg. Diakses Tanggal 11 Desember
2011.
Hanudin, 2008. Jamur
Penyebab Penyakit Tanaman. Universitas Hasanuddin, Makassar
Irzayanti, 2008. Hama Penyakit.
http://bleckmen.wordpress.com/category/cacao-theobroma-cacao/. Diakses
Tanggal 11 Desember 2011.
_______,
2008. Penyakit
yang disebabkan oleh jamur pada Tanaman. http://bleckmen.wordpress.com/category/cacao-theobroma-cacao/. Diakses Tanggal 11
Desember 2011.
Lina, 2007. Layu Fusarium.
http://Jhiagocle.blogspot.com/layu-fusarium. Diaksese pada Tanggal 11 Desember 2011.
Pracaya, 2007. Hama Dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Roma,
2009. Efektifitas Trichoderma sp. Dari
Empat Lokasi Wilayah Banjarbaru Terhadap Fusarium Oxysporum Penyebab Penyakit
Layu Tomat. http://romacute.wordpress.com/. Diakses pada Tanggal 11 Desember 2011.
Keren.....
BalasHapusThe King Casino: Best Casino Software and Games
BalasHapusThe King Casino software casino-roll.com company is well-known https://deccasino.com/review/merit-casino/ in the world of online wooricasinos.info casino games. ventureberg.com/ It has been in business since 2001, but it now offers live 1xbet app dealer casino games